'' Bila cintaku ini salah
Hatiku tetap untukmu
Namun kenyataannya parah
Dirimu tak pernah untukku ''
Itulah sepenggal lagu yang membuatku
kembali mengingatnya dan terisak tangis malam itu.
pagiii, ESEMAAAA, SEKOLAH BARUKUUUUH aku datanggggg huaaaaaaarggg!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Kokok Ayam Pagi itu Membangunkanku, aku
sangat semangatttt Sekali ! Knapa? Karena hari ini aku akan Ini Menginjak
bangku SMA untuk yang pertama kali, ya, SMA
menyenangkan bagiku ! sangaaaaaat
menyenangkan ! masuk sekolah pasti ada MOS yaitu Masa Orientasi Siswa . Aku menginjak ke SMA, bersama
teman-teman SMP ku dulu aku berkumpul dan membicarakan tentang MOS. “Adelia…,”
begitu teman-teman memanggilku.
“teman-teman,” kataku menghampiri
mereka.
“kamu kelas mana?” tanya Nissa, temanku.
“sebentar ya, ini aku cari-cari namaku
gak ketemu-ketemu,” kataku mengusap keringat yang membasahi wajahku.
“ya udah kita cari sama-sama yuk mau ga?
,” ajak Mega, temenku. Kami bertiga mencari namaku yang semenjak tadi tak
ketemu-ketemu.
“Del.. del… sini deh ini nih ini,” kata
Nissa memanggilku.
“ada namaku?” tanyaku penasaran.
“ini nih kita satu gugus, Syifa Anissa
Prihantini , Demira Aurelia tutianingsih
, Megawati Puteri Sadewi ” kata membaca
nama kita berempat.
“Asikk Asikk, hebat sekali kamu Na. Dari
tadi aku cari-cari gak ketemu,” kataku memuji . Nissa “ya udah kita masuk yuk
inikan kelas X-8 ” ajak Mega.
Hari pertama
MOS itu Biasa saja tak ada yang menyenangkan , membosankan bagiku. Apa lagi
harus berpanas-panasan untuk upacara pembukaan MOS. Banyak korban pingsan di
lapangan sekolah itu. Tenggorokanku mulai kering dan sungguh membuat kepalaku
menjadi pusing. Tak lama, aku merasa sudah tak berdaya dan jatuh pingsan. Tak
lama aku membuka kedua mataku dan ternyata aku berada di UKS sekolah. Bersama
anggota PMR yang menjadi kakak kelasku waktu itu. Aku masih lemas untuk
beranjak dari tempat tidur. Dua sahabatku datang menjengukku. Dan aku di
tuntutnya untuk berjalan menuju kelas.
Sampai
di kelas aku menerima materi awal-awal perkenalan. Kutatap wajah seorang cowok
yang berada di seberang mejaku saat itu. Sebelum materi di mulai, absensi siswa
MOS saat itu di percepat. Berpasang-pasangan. Dan tak kusangka namaku dipanggil
dan cowok yang berada di sampingku tadi juga maju dan ternyata dia bernama Adi
Sanmas
Prawirasanjaya. Setelah tanda tangan kehadiran, kami kembali ke tempat duduk
semula.
Materi
pembelajaran untuk jam pertama sudah usai saatnya istirahat. Aku, Nissa, dan
Mega. menyergap kantin sekolah dan berdesak-desakan. Dan kulihat lagi cowok
yang mempunyai nama Adi Sanmas Prawirasanjaya. sedang asyiknya ngobrol dengan
teman barunya di depan kelas. Sepertinya aku merasakan yang namanya cinta pada
pandangan pertama. Sudah 15 menit waktu untuk istirahat. Waktunya masuk kembali
untuk bermain dan belajar.
MOS sudah
berjalan tiga hari dan Alhamdulilah Lanacar. Hari ini adalah hari terakhir MOS. Dengan
aturan hari ini, aku memakai kaos kaki berbeda warna, dengan rambut yang di
kucir sangat banyak seperti orang gila. Semua murid MOS mengikuti upacara
penutupan MOS. Hari yang panas. Terasa seperti di panggang. Karena banyak
korban pingsan di lapangan itu. Akhirnya upacara penutupan MOS dipercepat.
*****
Hari ini
adalah hari pertama aku masuk sekolah. Bisa bertemu banyak teman baru. Mereka
semua baik kepadaku. Saat aku berkenalan dengan salah satu temanku yang bernama
Kevin Widyatama, mataku teralihkan oleh satu sosok yang mungkin pernah aku
kenal. Saat ku tatap wajahnya ternyata dialah Adi Sanmas Prawirasanjaya.
“Dia kan?”
gumamku dalam hati.
“halo?Kenapa
melongo gitu Del?” tanya Feti sambil melambai-lambaikan tanganya di depan
wajahku.
“emm,” aku
tersentak olehnya.
“kenapa?”
tanya Feti penasaran.
“oh, ga… gak
pa… papa,” kataku gagap.
Feti
memandangiku dengan wajah bingung. Seperti otaknya penuh dengan tanda tanya.
“Adelia…,”
sapa Nissa dan Mega.
“ehh
kalian,” kataku memandang Nissa dan Mega.
Nissa dan
Mega hanya tersenyum manis kepada Feti.
“ini Kevin,”
kataku memperkenalkan temanku padanya.
“aku NIssa,”
kata NIssa memperkenalkan dirinya.
“aku Mega,”
kata Mega juga memperkenalkan dirinya.
“You look So
beautiful,” kata Feti memuji kecantikan Mega.
“Oh !
Thankyou verymuch !,” kata Mega menjawab pujian Kevin dengan malu.
Aku, Nissa,
Mega, dan Feti sudah berteman sangat lama. Sudah lima bulan aku masuk di kelas
X-8. Bersama-sama dengan ketiga sahabatku itu. Tiba-tiba perbincanganku
tersentak oleh sosok cowok yang memasuki kelasku. Dia…… Dia……
“Del, kenapa
melongo?” gertak Mega.
“eemm, eh,
enggg… enggak papa,” kataku gugup.
“kenapa sih
lo?” tanya Nissa.
“iya, pelit
banget gak mau ngasih tau,” tanya Feti semakin mendesak.
Mereka
bertiga melihatku memandangi sejak tadi….
“oo, itu toh
yang buat kamu melongo,” ucap Gea menggentakkan jantungku.
“siapa, mana,
mana?” kataku bertanya-tanya dengan ragu.
“itu tuh,”
kata Gea menyenggol lenganku dan melirik Arezaldhi.
“apaan?”.
“sok gak tau nih,” gertak Mega lagi
. Aku
semakin salah tingkah dibuatnya. Sosok cowok itu pun pergi meninggalkan
kelasku.
“siapa
emangnya?” tanya Nissa dan Feti bersamaan.
“Adi Sanmas
Prawirasanjaya,” kata Feti.
“kamu suka
ya Del?” tanya Nissa ingin tau.
“sok tau ah
kamu ini Sa ,” ujarku membantah.
“Ciyeeeeh,
jatuh ciinta nih yeh,” ledek Nisa dan Feti.
“apaan sih ih
kalian itu ?” kataku meninggalkan mereka bertiga yang semakin meledekku.
**
Malam hari
itu, seperti biasanya ku tuliskan ceritaku pada Diary Biruku…
Dear Diary
Menyayangi
seseorang adalah hal yang wajar. Namun menyayangimu adalah sebuah dilema
bagiku, Aku mengagumimu sejak pertama kali pra MOS memperkenalkan kita. Paras
elok kemerah-merahan nan tampan, postur tinggi dan atlestis, otak cerdas, sikap
ramahmu pada setiap orang, dan terutama kelincahan jemarimu menari di atas tuts
piano yang membuatku mengagumimu.
Ya tuhann !!
Hari ini aku seneng banget, ternyata Kaka Osis yang berada di kelasku itu benar
– benar kaka kelas SMPku dulu,, boleh dong aku suka dia? Boleh dong puitis kali
–kali ya hehe
Waaah !
Sukabumi Sempit ya? Haha ternyata tuhan mempertemukan kita lagi, 2 Tahun gak
ketemu ternyata hari ini ketemu juga Asikk .. terimakasih tuhann..
oiya
sekarang aku juga tau dia adalah Siswa jurusan IPA, selain itu di sekolah ini
dia sangat terkenal sekali, gak mungkin kalo mereka gak kenal sama dia, selain
berbakat dia juga pintar bermain gitar, ingin sekali berkenalan dengan dia tapi
mana mungkin aku berani sih? Aku kan pemalu kayak gini haha :D
Doaku hari
ini semoga besok aku bisa bertemu lagi dengan cowok Tampan itu ahaha :D ih
yaampun adel ini genit ya? Haha yaudah deh jangan dipikirin gapenting sih !
hemm ~ ini kali ya yang orang bilang jatuh cinta,…
***
Suatu hari
acara ulang tahun sekolahku. Setiap kelas harus menampilkan minimal satu
pementasan. Semua teman kelasku memilihku untuk menyanyi solo. Tapi aku seorang
remaja yang demam panggung. Dan aku pun ditemani oleh Nissa yang suaranya
lumayan baguslah walaupun nggak sebagus suaraku… hehehe .
Malam ulang
tahun itu tiba yang memang bertepatan dengan hari ulang tahunku.
“grogi aku
Niss,” kataku sambil gemeteran.
“enjoy saja
Del,” kata Nissa memberiku semangat.
“aku
bener-bener demam panggung,” kataku dengan keringat dingin.
“nanti ada
Dimas kan yang ngeliat?” ejek Nissa.
“haha apasih
kamu ini kok jadi nyambung ke kak dimas iyuuuh” kataku sedikit tersenyum dalam
hati.
‘’tapi
senengkan? Iyakan? Iyakaaan? Jujur aja kenapa sih lu?’’ Ucap Nissa
Hari yang
membuatku di selimuti oleh kegerogian yang luar biasa. Karena aku dan Nissa
akan mewakili kelasku untuk memberikan penampilan yang terbaik.
Acara itu
pun dimulai. Dimulai dari kelas 12 lalu
dilanjutkan kelas 11 lalu menuju kelas
10. Penampilan yang begitu spektakulerrr telah ditampilkan dengan penuh
semangat. Beribu-ribu tepuk tangan mengiri suasana tersebut. Tiba giliran kelas
X-8 yang menampilkan aktrasinya. Jantungku semakin berdebar dengan kencang.
Keringatku bercucuran ke seluruh badan. Dengan genggaman erat tangan, Nissa dan
aku dengan gugupnya menaiki panggung dan mengecek mikrophone. Tepuk tangan pun
mulai terdengar. Seolah aku tak bisa membayangkan diriku nanti. Iringan musik
Yovie And Nuno pun mulai terdengar. Dalam hitungan detik syair lagu akan mulai
dinyanyikan olehku. Nissa dengan
semangat dan PD-nya menari-nari happy, sedangkan aku bagiamana ini ya tuhann … ?????
Keringat
bercucuran dari tubuhku. Keringat dingin menyelimuti seluruh tubuhku. Dengan
perasaan yang tak karuan aku mulai melantunkan lagu kesukaanku itu. Siswa-siswa
bertepuk tangan lama kelamaan aku merasa semakin enjoy. Saat aku menyanyi, aku
melihat Dimas tersenyum kepadaku. Aku membalas senyumanya yang tak kalah manis
hehe. Lagu itu pun usai ku nyanyikan. Pertunjukan kurang lebih dua kelas lagi.
Ada yang dance, Akustik, drama, nyanyi, pelawak,puisi, perkusi, sampai dengan
band.
Hari itu
hari yang menyenangkan bagiku. Melihat ia tersenyum kepadaku membuatku semakin
bersemangat.
“Adelia,”
sapa Feti.
“Eh, Feti.Pada
kemana Yang lain? Maksudku mega sama nissa” kataku balik tanya.
“tuh,” kata
Feti menunjuk Mega dan Nissa. Mega dan Nissa melambaikan tanganya kepadaku dan
Feti yang saat itu sedang ada di depan kelas. Tiba-tiba Feti menarik tanganku
meninggalkan tempat itu.
“Adelia,
Feti. Mau kemana?” tanya Mega.
“bentar
aja,” teriak Feti dari kejauhan.
Feti
mengajakku ke tempat yang sepi, dan Mega tampak serius memandangku saat ini aku
tak mengerti apa yang akan mereka lakukan padaku.
“apa kamu
bener suka Dimas?” tanya Feti menatap kedua mataku.
Aku tidak
tau harus berkata apa. Semua kebingunan merasuki otakku. Aku terdiam mematung.
“iya,”
kataku lirih.
“aku punya
informasi tentang si Dimas itu,” ungkap Feti.
“info apa?”
tanyaku kebingungan.
“kamu tau ga
del? dia udah punya pacar tau,” kata Feti berbisik kepadaku.
“kamu tau
dari siapa?” tanyaku sedih.
“kamu tau
Alysha Nurfidyani kan?” kata Feti menguatkan.
“yaiyalah
tau. masa aku gak tau ah kamu ini gimana sih?.”
“dialah
pacarnya,” kata Feti.
Aku Terdiam,
tersenyum kecil dan sedikit ragu serta meneteskan air mata.
“kenapa aku
mencintai orang yang salah selama ini?” kataku menambah tangisanku. Isak
tangisku terdengar oleh Vhe dan Gea.
“kenapa
dia?” tanya Mega dan Nissa.
“kamu tidak
salah mencintai dia tetapi kamu hanya belum beruntung mendapatkanya,” hibur
Feti.
Feti
berbisik kepada Nissa dan Mega dan menceritakan hal ini.
“sudahlah
Del, kenapa harus menangis karena cinta?” hibur Nissa.
“iya, dia
bukan sosok yang baik untuk kamu. Banyak cowok yang mau sama kamu di luar sana.
Bahkan lebih baik dari Dimas,” ungkap Mega memberi semangat.
Yang
terbaik bukanlah yang selalu yang kita inginkan dan harapkan. Aku sadar dan
semakin yakin sekarang bahwa cintai itu tidak harus memiliki , cinta itu tidak
pernah salah, dan cinta itu adalah hal terindah yang paling kumiliki. Aku
terharu dengan semuanya. Aku memeluk erat tubuh ketiga sahabatku itu dengan
penuh keikhlasan dan aku tau dia bukanlah unttukku.....
( Editan dikit )